Berita dan Pengumuman
MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMSURABAYA PRAKTIKUM LAPANGAN DI TAMAN NASIONAL BALURAN SITUBONDO
- Di Publikasikan Pada: 01 Sep 2022
- Oleh: Admin FKIP | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Surabaya,
25-01-2022. Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surabaya selalu mengadakan acara praktikum lapangan di
Daerah Baluran Kabupaten Situbondo setiap tahun dengan melakukan konservasi
savana, hutan hujan tropis, lamon dan mangrove. Mahasiswa Prodi Pendidikan
Biologi setidaknya dengan kegiatan praktikum biologi menjadi pengalaman untuk
menjadikan bekal ketika nantinya menjadi guru di sekolah. Kegiatan ini
dalakukan pada tanggal 24 – 25 Januari selama dua hari yang di damping oleh
para dosen Prodi Pendidikan Biologi.
Kegiatan
praktikum lapangan dilakukan melalui mata kuliah Ekologi sebagai wujud dari
teori yang dipelajari oleh mahasiswa. Perjalanan dari Surabaya ke Baluran
kurang lebih 7 jam dengan menggunakan bus tanggung yang dutumpangi oleh
mahasiswa. Sedangkan dosen sebagai pendamping menggunakan mobil inventaris
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya. Dosen
yang mendampingi mahasiswa yang praktek pangan diantaranya adalah Dr. Wiwi
Wikanta, M.Kes, Sitta Amaliyah, S.Si.,M.Si, Mulya Fitrah Juniawan, S.Si.,M.Si
dan Kamaliyah Rahmayati, S.Pd.,M.Pd.
Mahasiswa
melakukan praktikum lapangan di Taman Nasional Baluran Selama 2 hari 1 malam
dengan melakukan konservasi sesuai dengan buku panduan yang sudah dipahami oleh
mahasiswa. Praktikum pada hari pertama diawali dengan melakukan konservasi
savana yang di damping oleh masing – masing dosen penanggung jawab dengan
mengobservasi kerapatan yang dikumpulkan melalui plot pada beberapa pengulangan
dengan menghitung jumlah individu dari spesies-spesies tumbuhan dan
spesies-spesies hewan yang ditemukan didalamya kemudian dianalisis
dikelompoknya masing – masing.
Kemudian
dilanjutkan dengan melakukan pengamatan di lokasi hutan hujan tropis dengan
melakukan plot mulai dari 5x5, 10x10 dan 20x20 sesuai dengan kelompoknya
masing-masing dengan mengamati kerapatan spesies mulai dari jumlah individu
dari spesies-spesies tumbuhan pada tingkat semai, pancang, tiang dan pohon. Karena
sampainya sore hari ke Taman Nasional Baluran maka praktikum pada hari pertama
hanya bisa melakukan dua kali kegiatan, kemudian Kembali kepenginapan diluar
arena dan melakukan evaluasi dari masing-masing kelompok. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil pengamatan dari dua kali kegiatan yang dilakukan
mahasiswa sesuai fakta dan teori.
Pada
hari esoknya dari pagi sampai sore mahsiswa melakukan praktikum lapangan mulai
dari pengamatan lamun yang ada di pantai Taman Nasional Baluran dengan
mengamati kerapatan dengan menggunakan metode transek kuadran. Kegiatan
identifikasi lamun ini menggunakan metode transek kuadran dengan garis lurus
yang ditarik di atas padang lamun, sedangkan kuadran adalah frame atau bingkai
berbentuk kuadran (segi empat) yang diletakan pada garis tersebut. Pengamatan
lamun ini juga di identifikasi suhu udaranya dan mencatat waktu pasang surutnya
air laut untuk mempermudah melakukan pengamatan lamun.
Pada
saat kegiatan pengamatan lamun selesai maka dilanjutkan pada kegiatan
berikutnya yaitu melakukan observasi mangrove dengan menggunakan metode Tanpa
Plot (Plot-Less Methods) yang mnerap kan cara kwadran sehingga metode ini
dikenal dengan Metode Kwadrant (Point Quarter Methods). Pada metode ini tidak
dibuat petak-petak contoh. Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa jumlah
individu tumbuhan per satuan luas dapat dihitung rata-rata jarak antar tumbuhan
tersebut. Metode ini diterapkan untuk melakukan penelitian (pengumpulan data)
vegetasi yang memiliki tingkat struktur berbeda dari zone depan sampai
belakang.
Kemudian
pada areal kajian yang telah ditentukan luasnya, dibuat garis utama dengan arah
kompas yang telah ditentukan yang memotong garis contour yaitu mulai dari zone
depan (garis pantai) menuju zone belakang (ke arah dataran). Pada garis utama
yang dibuat dari tali plastik dibuat simpul-simpul dengan jarak simpul 1 dengan
simpul lainnya adalah sama (50 m). Pada simpul-simpul tersebut untuk menetukan
kwadran kwadran dengan jarak kwadran 1 dengan kwadran 2, 3 dst adalah sama (50
m). Setiap titik atau simpul merupakan titik pusat (K) dari 4 quadran yang
dibuat. Masing-masing quadran tadi diukur jarak terdekat dari pohon, tihang,
pancang dan anakan dan langsung diukur diameter keliling batang pohon setinggi
135 cm/setinggi dada. Tumbuhan yang digolongkan pohon jika diameter batang
lebih besar dari 35 cm (Ari).