Berita dan Pengumuman

Pandemi? Tidak Menjadi Penghalang Kegiatan Pengkaderan Imm Blue Savant

  • Di Publikasikan Pada: 18 May 2022
  • Oleh: Admin WEBSITE FKIP | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PK IMM Blue Svant baru saja selesai mengadakan acara Terapi Visi online yang berlangsung selama 4 hari, yaitu dari hari kamis, 28 Januari 2021– Minggu, 31 Januari 2021. Adapun tema Terapi Visi kali ini adalah “Revitalisasi Semangat Ber-IMM untuk Mewujudkan Kader yang Unggul, Cakap, dan Loyal“. Karena faktanya hingga saat ini masih berada disituasi pandemi maka demi mematuhi protokol kesehatan dan kebijakan dari pemerintah acara ini dilaksanakan secara online melalui aplikasi zoom. Acara Terapi Visi ini merupakan acara rutinan tiap tahun PK IMM Blue Savant yang memang diadakan dengan tujuan untuk membuat kader baru IMM Blue Savant lebih mengenal IMM dan Komisariat Blue Savant sebelum kader baru tersebut melangkah menuju DAD. Peserta yang hadir dan bergabung dalam room zoom terdiri dari kader baru, BPH, beberapa senior IMM Blue Savant, Ketua Koorkom IMM UM Surabaya, Pimpinan Cabang Kota IMM Surabaya.

Hari pertama yaitu tepat pada hari kamis merupakan pembukaan acara Terapi Visi yang berisi sambutan-sambutan dan peresmian pembukaan Terapi Visi oleh Kanda Ramzi selaku Pimpinan Cabang Kota IMM Surabaya. Setelah rangkaian kegiatan pembukaan selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan kegiatan kontrak belajar yang dilakukan oleh peserta Terapi Visi dan dipandu oleh teman-teman bidang kader.

Adapun isi sambutan yang disampaikan ketika pembuaan Terapi Visi sebagai berikut. “Terapi Visi ini sendiri merupakan pintu gerbang kader baru sebelum masuk IMM. Setelah pintu gerbang ini dimasuki selanjutnya akan masuk dalam halamannya yaitu melalui Follow Up Terapi Visi. Kemudian kader baru akan masuk ke pintunya, yaitu nanti akan melalui kegiatan DAD. Diharapkan 101 kader yang mengikuti terapi visi ini meskipun berada ditengah pandemi bisa tetap semangat hingga nanti mengikuti DAD dan menjadi BPH” – Ujar Muhammad Ilhamul Ghonim selaku Ketua Umum IMM Blue Savant dalam sambutannya.

 

“Kegiatan Terapi Visi meskipun secara virtual tidak mengurangi semangat BPH serta harapannya bisa menjadi semangat juga untuk kader IMM Blue Savant. Tak lupa juga harapan saya kader baru yang berjumlah 100 lebih ini bisa membentuk kualitas yang baik juga, karena bukan hanya kuantitas yang penting akan tetapi juga kualitas. Berbicara mengenai tema, revitalisaisi ini artinya mengembalikan sesuatu yang penting, dan juga semangat ber-IMM juga merupakan sesuatu yang penting dan harus dimiliki oleh setiap kader. Suatu rencana atau kegiatan jika tidak ada semangat untuk mencapai suatu keberhasilan maka tidak akan tercapai”Ucap Kanda Yogik Septiawan selaku Ketua Koorkom IMM UM Surabaya

“Saya salut dengan IMM Blue Savant yang tetap bisa melakukan kegiatan perkaderan walaupun terhalang pandemi seperti ini. Banyak yang mengibaratkan bahwa IMM ini adalah rumah. Diharapkan nantinya kader-kader tidak hanya berhenti dihalaman saja akan tetapi hingga berada di dalam rumah. Semoga kalian semua bisa istiqomah dan gotong royong antar sesama, juga saling tolong menolong memberikan rasa kekeluargaan yang sangat tinggi. Jangan lupa untuk tetap ingat dan mengamalkan surat Ali-Imron ayat 104“ Ujar Kanda Ramzi selaku Pimipinan Cabang Kota IMM Surabaya dalam sambutannya. Kanda Ramzi yang sekaligus meresmikan pembukaan acara Terapi Visi tahun ini.

“Saya kagum dan salut dengan IMM Blue Savant karena semakin tahun semakin bertambah banyak kadernya dari 2008-sekarang. Saya pernah terlibat menjadi panitia juga pernah menjdi pemateri Terapi Visi. Tetap semangat dan istiqomah dalam ber-IMM” Penyampaian dari Kanda Majid selaku senior IMM Blue Savant.

Memasuki hari kedua, tepatnya pada tanggal 29 Januari 2021. Para peserta terapi visi mendapatkan materi yang pertama yakni tentang kerohanian. Pada sesi penyampaian materi, peserta terapi visi tidak dikumpulkan menjadi satu, tetapi dibagi menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama dimulai pada pukul 09.00 WIB. Antusias peserta terlihat ketika pemateri pertama telah memasuki room zoom yang sudah disiapkan oleh panitia. Kanda Barizi adalah pemateri di gelombang pertama, dan didampingi oleh  Immawati Amanat Solikah sebagai moderator. Materi yang dibawakan oleh Kakanda Barizi tentang kerohanian, yang meliputi keagamaan (ketauhidan) dan juga kemuhammadiyahan. “Tauhid itu konsep atau aqidah yang menyatakan keEsaan Allah, dimana kita sebagai umat muslim wajib percaya bahwa Tuhan hanyalah Allah,  satu yang Maha Esa”. Ungkap Kanda Barizi. Setelah penyampaian materi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. “Kanda saya ingin bertanya, apakah qunud itu bid’ah ?, karena di salah satu aliran qunut itu hanya dibacakan pada salah satu sholat saja, mohon penjelasannya”. Ujar Bashiirotul (peserta Terapi Visi).

 

Tepat pukul 12.30 WIB. Masuk pada gelombang kedua dan ketiga. Dimulai oleh pemateri kedua yakni Kakanda Asy’ari dan Immawati Alfina Damayanti sebagai moderator. Dan pada gelombang ketiga, ada Ayunda Zukhrufah bersama Immawati Ekita Rusdiyanti sebagai moderatornya. Materi pada gelombang kedua masih senada dengan materi pada gelombang pertama, yaitu tentang korohanian (ketauhidan) dan kemuhammadiyahan.  “Muhammadiyah itu lahir sebagai pelopor dan perubah atau di katakan agent of change pada masa itu, bergerak dengan ahlu sunnah wal jama’ah sebagai pegangan mereka” Ungkap Kanda Asy’ari. Pada gelombang ketiga, oleh Ayunda Zukhrufah juga tidak kalah hebat dan menarik, beliau mengupas tentang peran Muhammadiyah dalam setiap bidangnya. “Muhammdiyah bergerak pada bidangnya masing-masing. Contohnya bidang social, Muhammadiyah memberikan kontribusi lebih. Sejauh  ini mengenai peran Muhammadiyah di masa pandemic ini, banyak sekali komunitas di bawah naungan Muhammadiyah” Ungkap Ayunda Zukhrufah.

Memasuki hari ketiga, pada tanggal 30 Januari 2021. Peserta Terapi Visi mendapatkan materi keorganisasian. Seperti pada hari sebelumnya, peserta dibagi menjadi tiga gelombang. Pengisi Materi di gelombang pertama adalah Kanda Dayat yang dimoderatori oleh IMMawati Rizka Dwi, pemateri gelombang kedua yaitu Kanda Amir yang dimoderatori oleh IMMawati Desi, dan pemateri gelombang ketiga adalah Kanda Devi yang dimoderatori oleh IMMawati Alfina.

            “Jangan malas ikut organisasi dan tetap semangat hingga akhir, karena mungkin hanya beberapa waktu saja kegiatan organisasi dan akademik bertabrakan, untuk selebihnya akan banyak manfaat yang bisa diperoleh di organisasi” Nasehat Kanda Dayat ketika mengisi materi keorganisasian gelombang pertama Terapi Visi. Sedangkan dalam gelombang kedua, pesan yang disampaikan oleh Kanda Amir adalah “Pemimpin yang baik bukan dilihat dari seberapa banyak orang yang menjadi pengikutnya, bukan juga dilihat dari seberapa lama ia memimpin. Akan tetapi, pemimpin yang baik dilihat dari seberapa banyak ia menciptakan sosok pemimpin yang baru”. Pada gelombang ketiga terdapat kalimat motivasi yang tak kalah luar biasa dari Kanda Devi “Parameter kesuksesan seseorang bukan pada harta atau jabatan, akan tetapi seberapa banyaknya kebermanfaatan yang bisa kita berikan untuk orang lain”.

 

Hari keempat, sekaligus hari terakhir pelaksanaan Terapi Visi yaitu pada tanggal 31 Januari 2021. Peserta memperoleh materi tentang Ke-IMM an. Seperti hari-hari sebelumnya materi dimulai pada pukul 09.00 WIB, peserta bersiap-siap untuk mendengarkan dan menyimak materi. Pada gelombang pertama, materi dibawakan oleh Kakanda Syarif  dan dipandu oleh Immawati Ajeng Retno sebagai moderator. Pada sesi kali ini membahas tentang sejarah IMM yang meliputi faktor internal, factor eksternal dan masih banyak kupasan lain didalamnya. “Fungsi mahasiswa adalah sebagai agent of change, sebagai perubah bangsa ini, sebagai penggerak kebaikan melalui jihad fi sabilillah”. Ungkap Kanda Syarif. Setelah mendengarkan pemaparan dari Kakanda Syarif, banyak para calon kader yang antusias dan semangat memulai untuk berproses.

Pukul 12.30 WIB, gelombang kedua dan ketiga dimulai. Dengan pemateri Kakanda Yusril dengan Immawati Salsabila Faidah sebagai moderator pada gelombang kedua, dan  Ayunda Andin sebagai pemateri pada gelombang ketiga dengan Immawati Farda Hakimah sebagai moderatornya. Pemaparan yang disampaikan kedua pemateri tersebut sama halnya dengan materi  yang dibawakan oleh Kakanda Syarif, dan lebih menarik lagi adalah pada saat sesi dari Ayunda Andin. Seorang kader bernama Celi, saling tanggap menanggap dengan pemateri tentang “jika saya Muhammadiyah lalu tidak ikut IMM dan ikut organisasi islam lain, apa dikatakan murtad?”, dari topik tersebut pemateri mengajaknya NGOPI (Ngobrol Produktif) untuk membahas tuntas masalah tersebut diluar acara TV.

 

Tepat pukul 16.00 WIB, penutupan Terapi Visi dimulai dengan membacakan siapa yang akan menjadi Immawati dan Immawan terbaik. Immawati terbaik diraih oleh Bashiirotun dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Immawan terbaik diraih oleh Abubakar Sidik dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Panitia mengucapkan selamat kepada keduanya dan berharap semoga istiqomah dalam berproses di IMM. Dan panitia juga mengucapkan selamat kepada seluruh peserta Terapi Visi telah masuk dalam gerbang IMM dan ditunggu untuk masuk ke dalam rumah IMM.

Billahi Fii Sabililhaq Fastabiqul Khairat

IMM Jaya

Penulis : Indah Rosidah dan Ekita Rusdiyanti